An initiative of :



Stichting Food-Info



Food-Info.net> Keamanan Pangan > Bakteri

Yersinia enterocolitica

Karaketeristik umum

Y. enterocolitica merupakan bakteri kecil, berbentuk batang, Gram-negatif. Bakteri ini sering diisolasi dari sample klinis seperti luka, kotoran, dahak, dan kelenjar limfe di bagian perut ( mesenteric lymph nodes ). Bagaimanapun, bakteri ini tidak termasuk flora normal di dalam tubuh manusia. Y. pseudotuberculosis telah diisolasi dari usus buntu manusia yang sakit.

Kedua organisme ini sering diisolasi dari hewan seperti babi, burung, berang-berang, kucing, dan anjing. Hanya Y. enterocolitica yang dapat dideteksi dari lingkungan dan makanan, seperti empang, danau, daging, es krim, dan susu. Sebagian besar isolat yang ditemukan bukan merupakan patogen.

Gejala-gejala penyakit

Nama penyakit yang disebabkan oleh mikroorganisme ini adalah Yersiniosis.

Ada 3 spesies patogen dalam genus Yersinia , tetapi hanya Y. enterocolitica dan Y. pseudotuberculosis yang menyebabkan gastroenteritis. Sampai saat ini, sangat sedikit kasus keracunan makanan yang disebabkan oleh Y. pseudotuberculosis. Di Jepang, pernah dilaporkan bahwa infeksi pada manusia ditularkan melalui air dan makanan yang terkontaminasi.

Yersiniosis sering ditandai dengan gejala seperti gastroenteritis yang disertai dengan diare dan/atau muntah; Tetapi, gejala yang khas untuk penyakit ini adalah demam dan sakit perut. Infeksi Yersinia mirip dengan radang usus buntu ( appendicitis ) dan pembengkakan kelenjar limfe di bagian perut ( mesenteric lymphadenitis ), tetapi bakteri ini dapat juga menyebabkan infeksi pada bagian lain misalnya pada luka, persendian, dan saluran kencing.

Dosis infektif tidak diketahui.

Gejala biasanya dimulai antara 24 sampai 48 jam setelah mengkonsumsi makanan atau minuman yang terkontaminasi (bakteri ini biasanya ditularkan melalui makanan atau minuman).

Diagnosis

Diagnosis yersiniosis diawali dengan isolasi organisme dari kotoran manusia yang menjadi korban, darah, muntahan, dan kadang-kadang juga diisolasi pada saat dilakukan pemotongan usus buntu. Konfirmasi dilakukan dengan isolasi, yang didukung dengan identifikasi biokimia dan serologis terhadap Y. enterocolitica baik dari manusia yang sakit maupun dari makanan yang dikonsumsi. Diare dilaporkan terjadi pada sekitar 80% kasus; sakit perut dan demam merupakan gejala yang dapat memperkuat diagnosis.

Karena yersiniae sulit diisolasi dari kotoran, beberapa negara mengandalkan analisa serologi. Serum dari pasien akut dan pasien yang baru sembuh dianalisa untuk menentukan adanya serotip Yersinia spp. yang dicurigai.

Makanan terkait

Strain-strain Y. enterocolitica dapat ditemukan pada daging (babi, sapi, kambing, dsb.), tiram, ikan, dan susu mentah. Penyebab kontaminasi makanan tidak diketahui secara pasti. Namun, keberadaan organisme ini di tanah dan di air serta pada hewan-hewan seperti berang-berang, babi, dan tupai, menunjukkan mudahnya organisme ini masuk ke dalam makanan manusia. Sanitasi yang kurang dan teknik sterilisasi yang kurang tepat, serta penyimpanan yang kurang benar, dapat pula menjadi penyebab kontaminasi.

Pencegahan

Yersinia peka terhadap panas dan akan terbunuh dengan pemanasan yang merata (di atas 70°C). Sumber utama infeksi bakteri ini adalah makanan mentah, makanan yang kurang matang dan kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan dengan benar dan penanganan makanan secara higienis dapat mencegah infeksi Yersinia.

Populasi rentan

Populasi yang paling rentan terhadap Yersiniosis dan komplikasinya adalah anak kecil, orang dengan tubuh yang lemah, orang yang sudah sangat tua, dan orang-orang yang sedang dalam perawatan dengan obat-obatan yang menekan sistem kekebalan (immunosuppressive therapy).

Sumber:

The bad bug book : http://www.cfsan.fda.gov/~mow/intro.html

 

 



European Masters Degree in Food Studies - an Educational Journey


Master in Food Safety Law



Food-Info.net is an initiative of Stichting Food-Info, The Netherlands

Free counters!