An initiative of :



Stichting Food-Info



Food-Info.net> Keamanan Pangan > Bakteri

Shigella spp.
S. sonnei, S. flexneri, S. boydii, S. dysenteriae

Karakteristik umum

Shigella merupakan bakteri berbentuk batang, Gram-negatif, tidak motil, tidak membentuk spora. Kurang dari 10% kasus-kasus keracunan makanan disebabkan oleh Shigella (shigellosis). Shigella jarang ditemui pada hewan; penyakit ini pada dasarnya hanya ditemui pada manusia dan primata lain seperti monyet dan simpanse. Organisme ini sering ditemukan dalam air yang tercemar kotoran manusia.

Gejala-gejala penyakit

Shigellosis (bacillary dysentery/disentri karena bakteri berbentuk batang).

Gejala – Sakit perut; kram; diare; demam; muntah; darah, nanah, atau lendir di dalam kotoran; tenesmus (rasa sakit pada rektum saat buang air besar) .

Waktu timbulnya gejala -- 12 sampai 50 jam setelah infeksi.

Dosis infektif – hanya 10 sel, tergantung pada usia dan kondisi korban. Shigella spp. merupakan organisme yang sangat mudah menimbulkan penyakit, yang ditularkan melalui jalur faecal-oral (dari kotoran ke mulut).

Penyakit ini timbul apabila organisme Shigella yang menimbulkan penyakit melekat pada dinding usus dan masuk ke dalam sel epitel pada lapisan mukosa usus. Selanjutnya, mereka berkembang biak di dalam sel, menyebar pada sel epitel di sekitarnya, dan mengakibatkan kerusakan jaringan. Beberapa strain mampu menghasilkan enterotoxin dan Shiga toxin (racun Shiga) (sangat mirip dengan verotoxin yang dihasilkan E. coli O157:H7).

Diagnosis

Mealui identifikasi serologis terhadap biakan yang diisolasi dari kotoran.

Makanan terkait

Salad (kentang, ikan tuna, udang, macaroni, dan ayam), sayuran mentah, susu dan produk susu, serta daging unggas. Kontaminasi makanan-makanan ini biasanya melalui rute oral-oral. Air yang terkontaminasi kotoran dan penanganan makanan dengan sanitasi yang kurang seringkali merupakan sumber kontaminasi.

Pencegahan

Shigella bersifat peka terhadap panas dan akan terbunuh dengan pemanasan yang merata (di atas 70°C). Sumber utama infeksi bakteri ini adalah makanan mentah, makanan yang kurang matang dan kontaminasi silang, yaitu apabila makanan yang sudah dimasak bersentuhan dengan bahan mentah atau peralatan yang terkontaminasi (misalnya alas pemotong). Karena itu, pemasakan dengan benar dan penanganan makanan secara higienis dapat mencegah infeksi Shigella.

Populasi rentan

Semua orang rentan terhadap penyakit ini, tetapi bayi, orang tua, dan orang sakit dapat mengalami gejala yang lebih parah.

Sumber:

The bad bug book : http://www.cfsan.fda.gov/~mow/intro.html

 

 



European Masters Degree in Food Studies - an Educational Journey


Master in Food Safety Law



Food-Info.net is an initiative of Stichting Food-Info, The Netherlands

Free counters!