An initiative of :



Stichting Food-Info



Food-Info.net> Produk Makanan > Bumbu dan Rempah-rempah

Jahe (Zingiber officinale)

Penggolongan tanaman

Zingiberaceae (golongan jahe-jahean)

Nama botani

-

Asal tanaman

Asia Tengah. Saat ini, jahe dikembangbiakkan di seluruh negara tropik dan subtropik di Asia (50% dari total panenan dunia dihasilkan dari India), Brasil, Jamaika (tempat asal jahe kualitas terbaik diekspor) dan Nigeria, dimana jahenya agak pedas, tapi kurang di komponen aroma enak yang lain.

Bagian tanaman yang digunakan

Umbi akarnya yang besar dan berdaging. Dalam keadaan segar, jahe mempunyai bentuk seperti tanduk rusa; jahe kering biasanya dijual dalam bentuk bubuk berwarna putih sampai coklat muda.

Kualitas sensoris

Menyegarkan, beraroma seperti lemon; rasa pedas.

Komponen utama

Minyak esensial (1 - 3% dari umbi akar segar) kebanyakan mengandung sesquiterpenes, seperti (-)-zingiberene (sampai 70%), (+)-ar-curcumene β -sesquiphellandrene, bisabolene dan farnesene. Monoterpenoids ada dalam jumlah yang sangat kecil (β -phelladrene, cineol, citral).

Rasa pedas dari jahe disebabkan oleh resin non-volatil yang mengandung komponen hydroxyaryl yang juga ditemukan di rempah-rempah lain yang termasuk golongan jahe-jahean: Zingerone, gingeroles dan shoagoles.

Umbu akar jahe segar

Penggunaan

Jahe merupakan rempah-rempah yang paling penting dan berharga sehingga penggunaannya tersebar luas. Saat ini, tanaman jahe tumbuh di daerah tropis di seluruh dunia dan digunakan di beberapa masakan lokal. Di Eropa, rempah-rempah ini tidak umum digunakan meskipun pada jaman Roma merupakan rempah-rempah yang penting (lihat silphion untuk informasi lebih lanjut tentang rasa pada jaman Roma kuno). Jahe segar (yang juga disebut jahe hijau) sekarang lebih mudah didapatkan di negara Barat.

Banyak orang menyukai jahe mentah, yang merupakan bentuk yang paling popular di Asia Tenggara: Jahe segar diparut atau dipotong halus, kadang direndam di air untuk beberapa jam, dan lalu ditambahkan ke masakan sebelum disajikan. Dengan cara ini akan menghasilkan rasa yang tajam, pedas dan segar. Ketika jahe segar dimasak, mengakibatkan peningkatan rasa pedasnya tapi menurunkan rasa segarnya. Orang Thailand menggunakan jahe parut bersama dengan banyak bahan yang lain (dalam bentuk curry pastes ) untuk membuat kari santan yang gurih. Orang Indonesia sering menggunakan bumbu halus dari cabe segar dan jahe untuk membumbui daging sebelum dibakar atau dipanggang. Teh jahe yang disiapkan dengan memasak sepotong jahe segar dalam beberapa menit, merupakan minuman dengan rasa pedas dan menyehatkan yang dinikmati di negara beriklim tropis (Indonesia), dan juga di pegunungan Himalaya yang dingin (Sikkim).

Ginger ale adalah minuman ringan yang sangat populer dinikmati di USA. Seperti root beer , Ginger ale bukan bir fermentasi, tapi hanya terdiri dari gula, ekstrak jahe dan air berkarbonasi. Bagaimanapun, sejak abad terakhir jaman pertengahan dan Renaissance, jahe juga telah digunakan untuk memberi rasa dan aroma pada bir, seperti minuman beralkohol yang diperoleh dengan fermentasi malt.

Jahe kering tidak banyak digunakan di daerah yang biasa menggunakan jahe segar. Jahe kering lebih aromatik dan tidak hanya beraroma pedas, digunakan di Eropa terutama untuk crackers pedas. Selain itu juga memperkuat rasa saus (gravies) dan sup.

Sumber: www-ang.kfunigraz.ac.at/~katzer/engl/spice_welcome.html

 



European Masters Degree in Food Studies - an Educational Journey


Master in Food Safety Law



Food-Info.net is an initiative of Stichting Food-Info, The Netherlands

Free counters!